BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini perkembangan dan kemajuan
teknolgi informasi berjalan sangat cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi
informasi, penyimpanan dan pengiriman data semakin murah dan semakin baik
kualitasnya.Baik individu, institusi, maupun pemerintah ikut melakukan berbagai
upaya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini. Bahkan dalam
dunia pendidikan di Indonesia, sudah saatnya kita memanfaatkan teknologi
informasi tersebut. Apalagi dengan adanya program school net, jardiknas dan
sebagainya, maka seluruh komponen lembaga pendidikan dituntut menyiapkan diri
dengan menyiapkan sarana prasarana untuk memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi tersebut. Teknologi informasi ini akan memberikan nilai tambah dalam proses
pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya kebutuhan informasi
ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanya diperoleh dalam lingkungan
sekolah. Demikian pula pada saat melakukan pertukaran data dan informasi antar
sekolah, sekolah dengan masyarakat, sekolah dengan pemerintah daerah dan pusat,
dan lain-lain, semuanya akan lebih efektif dan efisien jika memanfaatkan
teknologi informasi.
1.2. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana proses berkembangya
teknologi di dunia pendidikan?
B. Apa saja manfaat internet bagi
pendidikan?
C. Apakah sebaiknya setiap kelas diberi
fasilitas multimedia?
D. Adakah kendala yang didapat dalam
menggunakan teknologi?
E. Apa kesempatan yang ditawarkan dalam
menggunakan teknologi?
F. Apakah manfaat dan penggunaan
teknologi bagi pembelajaran?
G. Apakah visi kurikulum juga sepaham
dengan adanya teknologi?
H. Apakah pihak swata diberi kesempatan
dalam berteknologi?
I.
Bagaimanakah
proses perkembangan dan implikasi pada TI?
J. Apa hubungan antara TI dan pendidikan
sekolah?
K. Apa saja kriteria internet dibidang
pendidikan?
L. Apakah tujuan pendidikan di Indonesia
mendukung adanya TI?
M. Bagaimana arah perkembangan teknologi
pada masa mendatang?
N. Apa yang dimaksud dengan Distance
learning?
O. Bagaimana cara bekajar menggunakan
sistem distance learning?
P. Apa peran teknologi dalam dunia
pendidikan?
Q. Apa saja pemanfaatan teknologi itu?
R. Apakah perbedaan antara e-ducation
dan e-university?
S. Apakah maksud dari globalisasi di
dunia pendidikan?
T. Apa pendapat para pakar tentang
pendidikan kedepan?
U. Apa dampak negative dan positif internet bagi anak usia sekolah dasar?
1.3.
TUJUAN
Di
era global ini semakin banyak perkembangan teknologi yang sudah dimanfaatkan di
berbagai bidang salah satunya adalah di dunia pendidikan. Karena teknologi
tidak luput dari peran pendidikan yang harus ditekankan. Selain itu pendidikan
sangat penting bagi kita maka dari pada itu tujuan dari pembahasan tentang
perkembangan teknologi di dunia pendidikan adalah agar para siswa ataupun
pembaca bisa memahami bagaimana hubungan antara pendidikan dan teknologi yang
semula teknologi berasal dari pendidikan itu sendiri. Bayak hal yang merubah
cara proses ataupun pembuatan dalam menjalankan sesuatu dari yang asalnya
sangat sederhana menjadi lebih mudah itulah yang dinamankan perubahan teknologi.
Begitu juga dengan pendidikan yang pada awalnya belum tahu setelah
mempelajarinya menjadi tahu. Selain itu agar siswa bisa mengerti dan memahami
lebih mendalam tentang teknologi dan menggunakan teknologi untuk menunjang
pendidikan itu sendiri.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Perkembangan internet dalam dunia
pendidikan telah menghasilkan sebuah sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan
sistem ini maka seorang pelajar tidak perlu lagi pergi kesekolah seperti
layaknya sekolah formal. Namun cukup meluangkan waktunya untuk bertatap muka
dengan dosen atau guru lewat monitor komputer. Demikian juga pelajar tidak
hanya memperoleh informasi tentang pengetahuan melalui buku perpustakaan bahkan
harus pergi ke perpustakaan untuk
emperoleh pengetahuan, namun cukup ada di depan monitor, Pengetahuan yang akan dicari sudah tersedia.
Bahkan seorang guru akan dengan mudah mencari bahan ajar yang sesuai dengan
bidangnya dan juga seorang siswa dapat mendalami ilmu pengetahuan yang
didapatkan dengan didukung kemampuan untuk mencari informasi tambahan diluar
yang diajarkan oleh guru. Demikian pula masyarakat ( wali murid, Dewan
pendidikan dan komite sekolah ) juga dapat memberikan masukan dan mengontrol
sekolah dalam memilih dan menggunakan buku pendidikan yang berkualitas. Dengan
demikian akan terjadi perubahan pola pikir serta kreatifitas guru dan siswa
serta masyarakat dapat berkembang dengan pesat , sehingga terjadi Cakrawala
berpikir yang lebih kontektual dan lebih mudah mencerna informasi yang masuk
tersebut.Bahkan dalam lingkup pendidikan, sudah saatnya dibentuk suatu jaringan
informasi yang memanfaatkan teknologi informasi ini. Dengan demikian terdapat
suatu jaringan terhubung antar sekolah sebagai pertukaran data dan informasi
secara cepat, akurat dan tentunya murah dalam segala bidang .Penyebaran ide
maupun metode pembelajaran dalam proses pembelajaran yang lebih tepat pun akan
lebih mudah sampai kepelosok daerah yang selama ini mengalami kesulitan untuk
menerima informasi terkini.Adapun kendala yang masih dihadapi di Indonesia
aalah jangkauan jaringan telekomunikasi yanmg masih terbatas. Infrastruktur ini
masih menjadi kendala besar bagi lingkungan pendidikan dalam memanfaatkan
jaringan teknologi informasi. Dalam pembangunan jaringan informasi interkoneksi
akan membutuhkan jaringan penghubung yang dikenal dengan LAN/WAN/Internet.
Kendala
lain adalah faktor biaya, baik biaya perangkat keras maupun perangkat
lunak.Pada umumnya sekolah-sekolah yang memiliki laboratorium komputer punyai
nilai plus bagi orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya. Secara umum hampir
sebagian besar sekolah-sekolah untuk daerah perkotaan telah memiliki
laboratorium tersebut , baik itu jaringan intranet mapun internet.Memanfaatkan
internet dalam pelajaran merupakan salah satu sumber pelajaran baikmbagi siswa
maupun guru. Menurut Earlyanti , komputer yang terakses
keinternet merupakan kebutuhan pokok,. Mengapa ? “ Pembelajaran akan lebih
efisien dan efektif sehingga siswa tidak tertinggal dalam mendapatkan
informasi. Terkini yang tidak dapat diperoleh dari guru dikelas. Bahkan guru
dipacu untuk tidak tertinggal dari siswanya.Untuk itu saat ini sangat tepatlah
jika diruang guru disediakan seperangkat komputer yang yang telah terakses
dengan jaringan teknologi informasi atau dikenal dengan Internet. Bahkan
penugasan siswa dapat dilakukan melalui jaringan internet. Memang , untuk itu
diperlukan biaya yang tidak sedikit yang harus dikeluarkan baik pihak sekolah
maupun siswa. Akan tetapi , dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh , pemanfaatan
jaringan internet tampaknya harus sudah masuk sebagai sumber belajar yang perlu
diperhitungkan. Menurut M.Netza dan M. Iqbal, dalam karya ilmiahnya bagi
guru dan siswa, internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih. bagi guru
jaringan Informasi Internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih,seperti
:
- Meningkatkan pengetahuan.
- Berbagi sumber diantara rekan seprofesi.
- Bekerja sama dengan guru di luar negeri.
- Berpartisipasi dalam forum pendidikan baik regional maupun internasional.
- Mencari sumber bahan ajar.
- Mencari metode belajar baru.
Sedangkan bagi siswa Jaringan
Informasi Internet menawarkan kesempatan untuk :
- Meningkatkan pengetahuan.
- Meningkatkan kepekaan akan permaslahan yang ada diseluruh dunia.
- Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain baik di dalam maupun di luar negeri.
- Mengembangka kemampuan di bidang penelitian.
- Sebagai media praktek ilmu yang didapatkan di sekolah.
Dalam bidang pendidikan, media
Internet memiliki 3 karakter , yaitu :
- Sebagai media interpersonal dan juga sebagai media massa yang memungkinkan terjadinya komunikasi one-to-one maupun one-to-many.
- Memiliki sifat interaktif.
- Memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron ( syncronous ) maupun tertunda ( asyncronous ).
Menurut Jonathan L.Parapak,
Chairman Across Asia Multimedia Indonesia, mengatakan ada 7 manfaat
penggunaan teknologi dalam pembelajaran, antara lain :
- Mempermudah akses iptek terkini secara global kekinian.
- meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran melalui dukungan multimedia interaktif.
- Memperluas jangkauan dan khalayak pembelajaran melalui internet dan jaringan multimedia.
- Mendorong peran aktif si pembelajar untuk kreatif dan inovatif
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengelolaan lembaga pembelajaran.
- Memungkinkan riset yang kompleks dilaksanakan melalui modelling/simulasi dengan jaringan global.
- Mempermudah sinergi, integrasi dan jejaring antar ilmu dan lembaga.
Bahkan dapat dikatakan, pemanfaatan
penggunaan jaringan internet, bukan saja menguntungkan guru dan siswa, akan
tetapi sangat menguntungkan bagi sekolah.
Tujuan pendidikan menurut Kurikulum
berbasis kompetensi adalah menghasilkan siswa yang berkompeten, guru hanya
menjadi mediator sedangkan siswa menjadi fokus utama. Untuk memperoleh pendidikan
yang bermutu memang mahal, namun agar sasaran yang dituju dapat berhasil dengan
baik , menurut Dr.Ir.H.Kadarsih Suryadi dan Galih Purwandoko ada
7 faktor yang harus dipersiapkan :
- Visi yang jelas dan kepemimpinan yang kuat.
- Jaringan telekomunikasi yang murah, handal dan berkapasitas tinggi.
- Peranan sektor swasta. Pihak swasta diberi kesempatan untuk turut serta dalam melakukan penyediaan perangkat keras, lunak, dan infra struktur lainnya yang sesuai dengan daya jangkau kemampuan masyarakat pendidikan.
- Keterlibatan bidang layanan informasi digital, termasuk penyediaan layanan digital kepada masyarakat umum di bidang pendidikan.
- Stabilitas dan transparansi peraturan. Hak Atas kekayaan Intelektual ( HAKI ) perlu dilindungi dan diatur.
- Sumber daya manusia yang memadai.
- Kesadaran akan kebutuhan informasi.
Dalam
dunia pendidikan terutama sekolah perlu diadakan rekondisi terhadap minat akan
informasi. Sehingga tingkat kebutuhan akan informasi bagi guru maupun siswa
akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian minat terhadap pemanfaatan
teknologi informasi juga kan meningkat. Sehingga kan membuka cakrawala berpikir
dan beranalisis yang lebih baik berdasar data dan informasi yang diperoleh
dengan mudah, cepat, valid dan murah. Semoga kedepan secara pelan-pelan namun
pasti sekolah-sekolah di Indonesia makin banyak
menyadari bahwa produk yang bernama jaringan informasi Internet ini
sangat membantu kemajuan semua pihak disekolah, baik guru, komponen pendidikan
bahkan siswa pada umumnya.
2.2.
PERKEMBANGAN DAN IMPLIKASI TI DAN TI DALAM PENDIDIKAN DI
INDONESIA
Kecenderungan
perkembangan dan implikasi dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang
adalah:
- Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning).
- Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan.
- Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
DISTANCE
LEARNING Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang
pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak
jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa
dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan,
melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan
sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan. Faktor utama dalam distance learning
yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan
mahasiswanya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk
melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu
nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu
chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online
meeting. Yang tidak real
time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan
buletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas
mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis
dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti
materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh
siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula
dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administrasi juga dapat
diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi di dukung
dengan metode pembayaran online.
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis
web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
- Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
- Interaksi dalam grup; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
- Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya.
- Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning
- Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
- Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.
2.3.
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI
Dalam kehidupan kita
dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan
sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia
akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam
bidang-bidang antara lain :
A. Bidang Pendidikan (e-education).
e-Education,
istilah ini mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia. e-education (Electronic
Education) ialah istilah penggunaan IT di bidang Pendidikan. Internet membuka
sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi
bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi
yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana
kualitasnya?) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk
mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah banyak
cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar
menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui
Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin
membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
Pesatnya
perkembangan IT, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan
informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Dilingkungan
perguruan tinggi, pemanfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem
yang disebut electronic university (e-University). Pengembangan e-University
bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan tinggi
dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik
didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan
pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui sarana internet yaitu dengan
menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat
diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.
Globalisasi telah memicu kecenderungan
pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional
ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh
kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning. Hal ini
mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang
“Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara
ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.Bishop G. (1989) meramalkan
bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible),
terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang
faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Mason R.
(1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh
jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya
gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya
dan si miskin. Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat
meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk
pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi
kesejahteraan ekonomi. Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa
pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just
on Time). Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan
inter-disipliner. Romiszowski & Mason (1996)
memprediksi penggunaan “Computer-based Multimedia Communication (CMC) yang
bersifat sinkron dan asinkron. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di
atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan
masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam,
multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga dan
kompetitif.
2.4.
DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF INTERNET BAGI ANAK USIA
SEKOLAH DASAR
Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan dengan tingkat
usia anak. Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu
semua memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet
pada anak sesuai tingkat usianya.
A.
USIA 4 S/D 7 TAHUN
Anak mulai tertarik untuk melakukan
eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran orang tua masih sangat penting
untuk mendampingi ketika anak menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua
harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh
dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua sebelumnya. Untuk mempermudah hal
tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan
sebuah direktori atau search engine khusus anak.
B.
USIA 7 S/D 10 TAHUN
Dalam masa ini, anak mulai mencari
informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana
faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kehidupan seorang anak. Pada usia ini pulalah anak mulai meminta
kebebasan lebih banyak dari orang tua. Anak memang harus didorong untuk
melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tak berarti tanpa adanya partisipasi
dari orang tua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah di awasi, semisal di
ruangan keluarga. Ini memungkinkan sang anak untuk bebas melakukan eksplorasi di
Internet, tetapi dia tidak sendirian. Pertimbangkan pula untuk menggunakan
software filter, memasang search engine khusus anak-anak sebagai situs yang
boleh dikunjungi ataupun menggunakan browser yang dirancang khusus bagi anak.
Pada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di
Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet.
C.
USIA 10 S/D 12 TAHUN
Pada
masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan
kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk
membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi
mereka. Perhatian orang tua tidak hanya pada apa yang mereka lihat di Internet,
tetapi juga pada berapa lama mereka online. Tugas orang tua adalah membantu
mengarahkan kebebasan mereka. Berikanlah batasan berapa lama mereka bisa
mengggunakan Internet dan libatkan pula mereka pada kegiatan lain semisal
olahraga, musik dan membaca buku. Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah
kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan
norma sendiri yang dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dianut oleh kelompok
pertemanannya. Sebelumnya, norma keluargalah yang banyak berpengaruh.
Pada usia ini, sangatlah penting
untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak
semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana
belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.
D.
USIA 12 S/D 14 TAHUN
Inilah
saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan
Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat (chatting).
Tekankan kembali pada kesepatakan dasar tentang penggunaan Internet di rumah,
yaitu tidak memberikan data pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan
pertemuan face-to-face dengan seseorang yang baru dikenal melalui Internet,
tanpa sepengetahuan dan/atau seijin orang tua.
Pada
usia ini anak-anak harus sudah memahami bahwa faktanya seseorang di Internet
bisa jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau digambarkan. Anak pada usia
ini juga sudah saatnya mulai tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan
seksualitas. Sangatlah alamiah apabila seorang anak mulai tertarik dan
penasaran dengan lawan jenisnya. Mereka akan mencobamelakukan eksplorasi untuk
memenuhi rasa ketertarikan dan penasaran mereka. Dalam masa ini, orang tua
harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Orang tua tidak harus berada
di ruangan yang sama dengan sang anak ketika anak tersebut tengah menggunakan
Internet.
Masa ini merupakan masa yang tepat
bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal
seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara
diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya
resistansi sang anak kepada orang tua.
Dampak Positif dan Negatif
dari Internet
Meluasnya
akses terhadap fasilitas komunikasi massa dan alat informasi termasuk internet
dalam beberapa tahun terakhir ini telah menciptakan transformasi yang besar
dalam interaksi sesama manusia. Dunia internet semakin berarti bagi
anak-anak. Internet memungkinkan anak mengambil dan mengolah ilmu pengetahuan
ataupun informasi dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan
jarak dan waktu. Di samping itu masih ada manfaat lain yang didapat dari
internet, diantaranya:
1. Surat menyurat
(e-mail), fasilitas ini sudah sering kali kita dengar karena dengan fasilitas
ini tidak hanya untuk saling mengirim pesan yang pnjang tapi juga dapat
digunakan untuk mengirim tugas dalam proses belajar,
2. Berbincang
(chatting), fasilitas ini memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi
satu sama lainnya, dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia,
3. Mengambil/mengirim
informasi (download/upload), berbagai informasi mengenai apapun dapt diperoleh
melalui internet, selain itu kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan
(upload) informasi-informasi penting yang kita ketahui,
4. Menggunakan
teknologi “teleconference” (konferensi interaktif secara on line dari jarak
jauh), karena dapat menghemat waktu, tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar
serta tidak mengenal letak geografis,
5. Mendapatkan
hiburan, tidak hanya bagi orang dewasa, namun siswa sekolah dasarpun telah
mengenal dan memanfaatkannya meski seringkali hanya untuk mendapatkan
kesenangan,
6. Internet
juga dapat dimanfaatkan untuk memupuk semangat belajar secara mandiri pada
anak, misalnya dengan memanfaatkan software yang menarik untuk menggugah minat
anak belajar. Isi atau materi pelajaran yang menarik diharapkan dapat menciptakan
suasana belajar yang penuh dengan kegembiraan. Sekaligus menghindarkan anak
dari rasa tertekan saat belajar karena menganggap pelajaran sulit dan
menakutkan, dan sebagainya.
Sudah saatnya, pemanfaatan internet dalam proses
pembelajaran dilaksanakan dan didukung segenap pemangku kepentingan pendidikan.
Pemerintah juga harus memberikan perhatian lebih agar para pengajar sadar
betapa banyaknya kemudahan pembelajaran yang bisa diperoleh lewat pemanfaatan
internet. Orangtua juga harus paham, internet bukan hanya membawa dampak
negatif bagi anak. Di sisi seberang sana, potensi besar internet menunggu untuk
dikenalkan dan dimanfaatkan. Agar proses pembelajaran, tidak hanya yang bersifat
formal, bagi anak dapat lebih kreatif.
Tidak diragukan lagi, transformasi
informasi ini memiliki banyak manfaat positif, namun sayangnya internet juga
membawa berbagai dampak negatif:
·
Pornografi,
anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi memang tidak
salah. Dengan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun
merajarela. Untuk mengatasi hal ini, para produsen “browser” melengkapi program
mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home page yang dapat diakses.
·
Violence and Gore atau kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena
segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya
dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
·
Penipuan,
hal ini memang merajarela di bidang apapun, internet pun tak luput dari
serangan penipu. Cara terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini.
·
Carding
merupakan aktivitas pembelian barang di Internet menggunakan kartu kredit
bajakan. Cara belanja menggunakan kartu kredit adalah cara yang paling banyak
digunakan dalam dunia Internet karena bersifat real-time (langsung).
Para pelakunya paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini.
·
Perjudian,
dengan jaringan yang tersedia para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus
untuk memenuhi kebutuhannya.
Selain itu pun, ada beberapa dampak
negatif lainnya yang dilihat secara konseptual yakni:
1. Information Anxiety
Terlalu banyak informasi sehingga
tidak bisa memilih mana informasi yang benar / salah, penting / tidak, karena
semakin banyaknya informasi yang ada sekarang, tidak semua informasi yang
diberikan benar adanya. khususnya yang menggunakan media internet.
2. Dehumanization
Hilangnya / turunnya penghargaan atas
nilai individu, yang digantikan dengan angka identitas.
3. Health Issues
Stress yang ditimbulkan oleh
penggunaan peralatan dan aplikasi berbasis TIK, ketergantungan akan teknologi
informasi dan komunikasi, pengaruh radiasi gelombang elektromagnetis, pengaruh
radiasi layar monitor, masalah persendian akibat kelelahan akibat kesalahan
penggunaan keyboard dan mouse, masalah ergonomis, dsb.
4. Lost Of Privacy
Identitas digital membuat keberadaan
kita selalu terdeteksi. Selain itu pemantauan kamera CCTV (Closed-circuit
Television) secara terus menerus yang berada / terpasang di beberapa tempat
tertentu akan mengganggu privasi dalam kesaharian kita.
5. Cookies
Makin banyak informasi yang
ditampilkan diinternet yang tanpa kita sadari membuka peluang penyalahgunaan
oleh pihak – pihak tidak berwenang , contoh : account yang kita miliki di situs
jejaring social seperti facebook, friendster, twitter, dll .
6. Digital Gap
Makin nyata adanya kesenjangan antara
kelompok yang menguasai TIK dengan kelompok yang tidak menguasai TIK, baik
dalam keseharian maupun di dalam pekerjaan.
7. Possible Massive Unemployment
Implementasi TIK secara besar –
besaran, waktu – waktu dapat membawa dampak peningkatan jumlah pengurangan
tenaga kerja, baik melalui PHK ataupun menyempitnya peluang tenaga kerja
bagi karyawan yang tidak menguasai TIK.
8. Impact Of Globalization On
Culture
Makin menghilangnya / menipisnya
nilai – nilai budaya lokal akibat pengaruh globalisasi. Karena semakin cepat
dan mudahnya penyebaran informasi dari dunia luar melalui internet.
Solusi
Dari
dampak-dampak negatif di atas, perlu penulis cantumkan bagaimana solusi yang
bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak yang ada. Diantaranya adalah
penggunaan Software Browser khusus untuk anak, yaitu Browser Anak, dan Browser
Parental. Software Browser adalah
yang menjadi perantara utama antara Internet dengan komputer yang digunakan. Browser anak secara umum telah dirancang
untuk semaksimal mungkin menyaring berbagai situs, gambar atau teks yang tak
layak diterima anak. Browser anak juga didisain untuk menarik dan mudah
digunakan oleh anak.
Software
Parental (Filter, Monitor dan Penjadwalan). Software ini untuk mencegah anak
sengaja atau tidak sengaja membukan dan/atau melihat berbagai gambar yang tak
layak (pornografi, sadisme, dan sebagainya) yang terdapat di situs Internet.
Software ini juga akan memudahkan orang tua ataupun pengasuh untuk memonitor
aktifitas anak selama online dengan berbagai variasi metode pengawasan. Fungsi
lain dari software ini adalah untuk membatasi jumlah / durasi waktu anak dalam
menggunakan Internet. Termasuk untuk pengaturan hari dan jam tertentu sehingga
komputer dapat atau tidak dapat digunakan oleh anak untuk ber-Internet.
Selain
penggunaan alat bantu seperti Browser, pencegahan juga dapat dilakukan dengan
pengawasan orang tua ataupun guru, lingkungan atau bahkan memberi pemahaman
pada anak melalui edukasi buku. Hal yang
dapat dilakukan diantaranya adalah:
- Orang tua harus tetap mendampingi anaknya ketika mereka bereksplorasi dengan Internet rumah
- Orang tua memegang peranan yang besar dalam mengajarkan perilaku ber-Internet yang sehat kepada anak. Baik kita sebagai orang tua maupun anak kita harus mempelajari dan memahami tentang berbagai resiko yang dihadapi ketika berkomunikasi dengan orang yang tak dikenal melalui Internet.
- Definisikan secara jelas dan gamblang Aturan Penggunaan Internet di rumah. Kemudian tulis dan pasang aturan tersebut di tempat yang dapat dibaca oleh semua anggota keluarga.
- Tegaskan untuk tidak mendownload materi yang secara nyata merupakan materi ilegal, bajakan atau melanggar hak cipta.
- Tetaplah menjalin komunikasi yang baik dengan anak kita, berapapun usianya.
- Guru harus senantiasa membimbing siswa didiknya agar dapat menggunakan Internet dengan baik dan benar saat sekolah
- Komunitas, termasuk pengelola warung Internet (warnet), pelaksana program ekstra-kurikuler, lembaga pelatihan dan sebagainya harus bahu-membahu dalam mengedukasi masyarakat tentang ber-Internet yang sehat.
- Anak, remaja maupun siswa didik diharapkan dapat belajar bertanggung-jawab atas perilaku mereka sendiri, termasuk ketika menggunakan Internet, tentunya dengan bimbingan dan arahan dari orang-tua, guru dan komunitas.
- Perbanyak buku yang bersifat Edukatif tentang TIK atau Internet dirumah.
Berbagai solusi yang ada, tidaklah
akan berhasil tanpa adanya kesadaran dan kemauan untuk mencegah dari kita
semua. Teknologi Internet memang tak dapat di hindari, karena itu merupakan
bagian dari perkembangan zaman yang tidak dapat dihindari. Semoga dengan
makalah ini, kesadaran akan bahaya Internet akan meningkat.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu
Penelitian
ini di lakukan di Desa Lara, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara.
Penelitian ini di lakukan pada bulan Mei 2012
3.2. Metode Pengumpulan Data
Pada
Penelitian ini di gunakan jenis Data Sekunder di peroleh dari instansi yang
terkait dan berhubungan dengan penelitian ini
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1. Sumber Data
Sumber Data
laporan ini adalah dari beberapa sumber, yaitu internet dan Buku-buku yang
bersumber dari perpustakaan On-line
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Perkembangan TI dan TK dapat meningkatkan kinerja dan
memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan
akurat, termasuk dalam dunia pendidikan. Dengan perkembangan TI dan TK yang
sangat pesat ini, mau tidak mau, siap ataupun tidak siap, akan semakin deras
mengalirkan informasi dengan segala dampak positif dan negatifnya ke masyarakat
Indonesia. Perkembangan TI dan TK memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis
kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, termasuk dalam dunia pendidikan.
Seperti penggunaan e-learning, e-library, e-education, e-mail, e-laboratory,
dan lainnya. Seperti ramalan dan pandangan para cendikiawan tentang pendidikan
di masa depan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang
akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta
terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga” dan kompetitif. Dalam
kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi
merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini,
maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.
Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dewasa ini sudah sangat cepat menyebar di
berbagai aspek kehidupan, Salah satu contoh dari TIk ini adalah internet, hal
ini mungkin sudah tidak asing lagi di dengar. Sebenarnya internet memberikan
suatu pemikiran yang kontradiktif, karena di satu sisi internet memberikan
dampak positif namun di sisi lain dampak negatifnya pun tidak begitu saja
terlepas. Sehingga dalam menggunakannya harus benar-benar selektif.
Penyebarannya tidak mengenal jarak, waktu, dan usia.
Oleh karena itu tidak
hanya orang dewasa saja yang dapat menggunakan internet tapi anak-anak pun
dapat secara langsung menggunakannya. Namun seharusnya untuk anak-anak diberikan pengawasan
dari orang tuanya dalam menggunakan internet, sehingga anak dapat diarahkan
kearah yang lebih positif, dan dapat terhindar dari dampak negatifnya.
1.
Lakukan
analisis dampak dengan seksama dan menyeluruh saat membuat keputusan untuk
mengimplementasikan peralatan dan aplikasi berbasis TIK dalam
pembelajaran di Sekolah Dasar.
2. Ambil tindakan untuk meminimalisir dampak negatif yang
timbul dari implementasi tersebut .
3. Berikan
pengenalan Internet pada anak usia Sekolah dasar sesuai dengan tingkat usianya.
5.2. SARAN
Agar
dunia pendidikan di Indonesia bisa maju dan berkembang searah dengan
perkembangan teknologi maka akan banyak para pencetak kesuksesan dan
keberhasilan. Dengan adanya fasilitas dan prasarana yang mendukung maupun
sumber daya manusianya sendiri diharapkan agar bisa menghasilkan bibit-bibit
yang unggul. Selain itu dampak bagi dunia pendidikan sangatlah positif karena
mempermudah dan memperbesar wawasan kita tentang teknologi yang kita gunakan
untuk melaksanakan proses pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Miarso,
Yusufhadi, 2005, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Kencana, Jakarta
Moerwanto,
F.B, 2002, Mengenali Arti dan Manfaat Telematika, Jakarta
Baktifauzi. (2009). Cara Meminimalisir Dampak Negatif Teknologi Internet. [online]. Tersedia: http://www.baktifauzi.upi.edu [17 November 2009].
Fachrul. (2009). INTERNET: Pengertian, Sejarah dan Fasilitas-fasilitasnya [online].
Tersedia: http://www.acehforum.com
[22 November 2009]
Fairuzelsaid. (2009). Internet sehat? Why Not?. [online]. Tersedia: http://www.fairuzelsaid.wordpress.com [17 November 2009]
Herwindo, Ali Akbar. (2005). Mengenal Sistem Komputer Masa Kini. Bandung: Yrama Widya.
Lestiani, Dian. (2009). Pengaruh Internet Bagi Perkembangan Anak. [online]. Tersedia: http://www.dianlestiani.wordpress.com [22 November 2009]
Luciafebrianti. (2009). Dampak dan Pengaruh Negatif dari TIK. [online]. Tersedia: http://www.luciafebrianti.wordpress.com [17 November 2009]
Sannai, Anatta. (2008). Pengertian Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). [online]. Tersedia: http://www.anattasannai.blogger.com [22 November 2009]
Shofi. (2009). Dampak
Negatif dan Positif Internet. [online]. Tersedia: http://www.shofi.wordpress.com [22 November 2009]
Universitas Pendidikan Indonesia. (2007). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung:
UPI Press.
http://library.binus.ac.id/
No comments:
Post a Comment