Upaya apa pun yang dilaksanakan untuk meningkatkan produksi kacang tanah tidak dapat dilepaskan dari masalah penggunaan varietas unggul. Dimaksud dengan varietas unggul adalah varietas yang mempunyai sifat kualitatif (tahan terhadap hama penyakit dan toleran terhadap cekaman kekeringan) serta sifat kuantitatif (hasil polong atau biji tinggi)
Program pemuliaan tanaman yang ditujukan untuk membentuk varietas unggul kacang tanah sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1930 oleh pemerintah Belanda. Kemudian kegiatan tersebut dilanjutkan setelah masa kemerdekaan RI oleh pemulia kacang tanah di balai-balai penelitian atau instansi lain hingga sekarang ini.
Kriteria Varietas Unggul
Secara umum, varietas unggul baru diharapkan dapat memenuhi beberapa kriteria antara lain meningkatkan produksi, memperbaiki stabilitas produksi, memenuhi standar mutu, sesuai pola tanam yang diterapkan petani, serta sesuai permintaan konsumen yang berbeda-beda di setiap wilayah. Permintaan konsumen ini
umumnya mencakup masalah warna biji, bentuk polong, bentuk biji, dan sebagainya. Oleh karena faktor keterbatasan prasarana lunak maupun keras yang dimiliki pemulia maka kriteria tersebut tidak banyak dapat dipenuhi. Untuk itu, beberapa hal yang akan dicapai dalam pembentukan varitas unggul tersebut masih lebih ditekankan pada kegiatan untuk 1) meningkatkan potensi hasil polong/hiji di atas 2,0 ton/ha melalui rekayasa genetika, 2) memperbaiki umur tanaman (80-100 hari) agar sesuai dengan masing masing pola tanam, 3) meningkatkan toleransi tanaman terhadap serangan hama penyakit penting, 4) meningkatkan toleransi tanaman terhadap cekaman fisik lingkungan (kekeringan, naungan, genangan, kadar Al, dan pH rendah), serta 5) memperbaiki mutu biji (warna, bentuk, dan ukuran) agar sesuai dengan permintaan pasar dan jenis produk yang diinginkan konsumen. Upaya Pembentukan Varietas Unggul Baru Bahan baku untuk mendukung proses pembuatan varietas unggul ini berasal dari koleksi varietas liar, varietas lokal, varietas unggul lama, galur-galur homosigot hasil silangan, dan varietas atau galur introduksi dari luar negeri. Di Indonesia upaya pembentukan varietas unggul baru untuk kacang tanah umumnya masih ditekan; kan pada tiga kegiatan, yaitu 1) introduksi dan seleksi (3-5 tahun): jangka pendek, 2) persilangan dan seleksi (5-10 tahun): jangka panjang, serta 3) mutasi buatan dengan penyinaran sinar gamma (masih jarang dilakukan). Sampai saat ini sebagian besar petani masih senang menggunakan varietas lokal, hanya sedikit petani yang menggunakan varietas unggul. Itu pun hanya 1-2 varietas saja. Padahal sampai akhir tahun 1998, sudah ada sebanyak 22 varietas unggul nasional yang resmi dilepas pemerintah untuk ditanam dan dikembangkan oleh petani, cermasuk tiga varietas unggul baru tahun 1998, yaitu Singa, Panther, dan Jerapah .Varitas Tahun Dilepas Umur (hari)Warna BijiJumlah BijiUkuran(g/100bj)PotensiTipe(hart) Hasil (ton/ha)
Alasan petani masih menanam varietas lokal antara lain ada satu sifat atau keunggulan varietas lokal yang melebihi varietas unggul nasional. Keunggulan tersebut adalah ketahanan terhadap serangan penyakit layu cukup baik. Di samping itu, persyaratan bentuk biji dan polong lebih disukai pedagang. Keterbatasan tersedianya benih varietas unggul merupakan salah satu sebab tidak dikenalnya varietas unggul tersebut di kalangan petani. Jangan heran kalau varietas unggul nasional bclum banyak menjangkau hingga kc tingkat petani.
Secara garis besar tahapan kegiatan pembcntukan varietas unggul baru pada kacang tanah di tingkat nasional dapat berasal dari introduksi varietas atau galur, persilangan dan seleksi, dan mutasi buatan. Introduksi varietas atau galur Kegiatan pada tahap ini lcbih dititikberatkan pada cara mendatangkan varietas atau galur kacang tanah hasil persilangan generasi lanjut dari mancanegara atau institusi tingkat internasional.Adapun keuntungan yang diperoleh dari kegiatan ini tcrutama adalah menambah atau memperbanyak keragaman genetik beberapa sifat yang diinginkan misalnya tahan jamur alfatoksin toleran kekurangan Fe, tahan kekeringan dan tahan penyakit bercak daun sehingga dapat dijadikan bahan persilangan untuk suatu tujuan tertentu. Di samping itu, dengan kegiatan ini dapat dilakukan evaluasi langsung varietas dan galur dengan cepat sehingga memperpendek waktu yang harus dilalui dalam rangka proses pelepasan varietas unggul baru. Waktu yang diperlukan bila mclalui prosedur standar biasanya mencapai 8-10 tahun. Namun, dengan cara introduksi dapat diper-pendek hanya menjadi sekitar 4-5 tahun.
Hal lain yang harus diperhatikan lebih saksama, cermat, dan teliti adalah kegiatan ini harus diikuti dengan pelaksanaan pengawasan lapang yang lebih ketat. Pengawasan dilakukan terutama terhadap masuknya hama penyakit baru yang mungkin terbawa dalam biji biji atau polong. Untuk itu, pelaksanaan kegiatan uji karantina tumbuhan memegang peranan sangat penting dan sebagai kunci utama penangkal bahaya tersebut.Varietas unggul Kelinci, Singa, Panther, dan Jerapah merupakan hasil perwujudan kegiatan introduksi dari ICRISAT, India; setelah mengalami masa evaluasi yang memakan waktu sekitar 5 tahun.
Persilangan
Prinsip dasarnya kegiatan persilangan pada kacang canah dapat dilakukan bila sudah diketahui dengan pasti periode berbunga yang bersamaan antara tetua jantan dan betina dari induk yang akan disilangkan. Untuk mengatur kebersamaan waktu berbunga kedua induk tersebut dapat dilakukan dengan mengatur waktu tanam yang mungkin sama atau tidak sama. Dengan cara ini dapat diperoleh periode berbunga yang bersamaan pada pasangan tetua yang akan disilangkan berdasarkan deskripsi umur bahan tanaman yang akan disilangkan tersebut.
Prinsip dasarnya kegiatan persilangan pada kacang canah dapat dilakukan bila sudah diketahui dengan pasti periode berbunga yang bersamaan antara tetua jantan dan betina dari induk yang akan disilangkan. Untuk mengatur kebersamaan waktu berbunga kedua induk tersebut dapat dilakukan dengan mengatur waktu tanam yang mungkin sama atau tidak sama. Dengan cara ini dapat diperoleh periode berbunga yang bersamaan pada pasangan tetua yang akan disilangkan berdasarkan deskripsi umur bahan tanaman yang akan disilangkan tersebut.
Periode persilangan yang efektif untuk mencapai prosentase keberhasilan yang tinggi adalah selama dua minggu sejak bunga pertama. Sementara waktu pelaksanaan emaskulasi yang terbaik adalah sore hari dan kegiatan persarian terbaik dilakukan antara pukul 05.00-07.00 pagi keesokan harinya. Rata-rata periode lama terbukanya bunga pada kacang tanah tipe Spanish adalah 8 jam dan tipe Valencia sckitar 9 jam.
No comments:
Post a Comment